Gotimes.id, Gorontalo Utara – Rapat Kerja Komisi I DPRD Gorontalo Utara (Gorut) mengungkap temuan mengejutkan terkait kejanggalan dalam riwayat pendidikan salah satu calon wakil bupati. Kejanggalan ini memicu kekhawatiran bahwa Pemungutan Suara Ulang (PSU) bisa kembali terjadi jika tidak segera ditindaklanjuti.
Dalam rapat yang digelar bersama KPU, Bawaslu, Pemda Gorut, serta Forum Peduli Demokrasi Gorontalo (FPDG), Ketua FPDG Ridwan Yasin menyoroti adanya ketidaksesuaian data pendidikan cawabup tersebut.
“Dalam dokumen yang kami telusuri, calon wakil bupati ini tercatat menempuh pendidikan menengah pertama pada 2010 dan sekolah menengah atas pada 2012. Padahal, ia sudah menjabat sebagai anggota DPRD sejak 2009. Ini jelas tidak masuk akal dan harus ditelusuri lebih lanjut,” tegas Ridwan. Rabu (12-3), kemarin.
Menurutnya, kasus seperti ini bisa menjadi bom waktu yang memicu PSU lagi jika tidak segera ditangani.
“Jangan sampai ada manipulasi data atau kelalaian yang menyebabkan PSU berulang. Kita sudah melihat daerah lain mengalami PSU hingga tiga kali, ini sangat merugikan,” ujarnya.