Headline

Ada Tambang Ilegal Tersembunyi di Hutan Gorut: Pengawas, Posisi?

×

Ada Tambang Ilegal Tersembunyi di Hutan Gorut: Pengawas, Posisi?

Sebarkan artikel ini
Lokasi tambang ilegal di bantaran sungai Gorontalo Utara (Foto: Gotimes.id)
Lokasi tambang ilegal di bantaran sungai Gorontalo Utara (Foto: Gotimes.id)

Gotimes.id, Gorontalo Utara – Aktivitas pertambangan ilegal yang terjadi di Kabupaten Gorontalo Utara patut dikhawatirkan, karena dapat merusak ekosistem serta berdampak negatif pada lingkungan dan sosial kemasyarakatan. Rabu (22-1).

Salah satu contoh mencolok berasal dari salah satu desa di wilayah tersebut, yang terletak di daerah hutan dan bantaran sungai yang melewati pemukiman.

Hasil penelusuran lapangan yang dilakukan oleh awak media menunjukkan bahwa aktivitas pertambangan ilegal ini memiliki dampak yang cukup besar. Aktivitas tersebut bahkan dapat mengubah kontur hutan dan aliran sungai. Tanah di sekitar sungai telah habis digerus karena pengolahan menggunakan alat jet (alkon), di mana tanah yang mengandung emas disemprot dengan air yang dipompa menggunakan mesin alkon, sehingga kontur tanah yang ada amblas tak tersisa.

Baca Juga  PJS Gorontalo Desak Kapolda Usut Dugaan Tindakan Intimidasi terhadap Wartawan

Lebih mencemaskan lagi, terdapat dugaan bahwa pengelolaan pertambangan tersebut melibatkan alat berat seperti ekskavator untuk mengeruk tanah.

Salah satu alat berat yang ada dilokasi tambang, yang diduga digunakan untuk aktivitas penambangan. (Foto: Gotimes.id)
Salah satu alat berat yang ada dilokasi tambang, yang diduga digunakan untuk aktivitas penambangan. (Foto: Gotimes.id)

Berdasarkan keterangan warga setempat, alat berat yang terlihat di pinggir jalan baru saja dipindahkan dari lokasi tambang.

“Karena kondisi hujan, alat ini dinaikkan. Pengalaman sebelumnya ada yang terdampak luapan air sungai,” kata beberapa warga yang melintas di lokasi.

Baca Juga  Polri Mutasi Lima Pejabat Utama di Polda Gorontalo

Di lokasi pertambangan tersebut, awak media menemukan dua mesin alkon lengkap dengan selang, jerigen berisi bahan bakar, beberapa pakaian pekerja yang digantung, serta peralatan menggali. Sayangnya, saat media melakukan penelusuran, tidak ada pekerja yang ditemui. Warga setempat menjelaskan bahwa para pekerja biasanya mencari tempat yang aman saat hujan dan kembali bekerja menjelang malam hari.

Fenomena ini sangat mengkhawatirkan, karena selain penggunaan alat berat, pengolahan emas ilegal ini juga melibatkan proses pengolahan menggunakan tromol dan tong. Selain itu, bahan kimia berbahaya seperti merkuri dan sianida yang digunakan dalam proses tersebut dapat menambah dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.

Baca Juga  Proyek Puskesmas Mananggu Terlambat, Spesifikasi Tak Sesuai

Terkait dengan persoalan ini, awak media menemui Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Tamrin Sirajudin, untuk berdiskusi lebih lanjut. Tamrin menyatakan bahwa pihaknya sudah menerima informasi mengenai aktivitas pertambangan ilegal dan penggunaan zat berbahaya tersebut.

“Kami masih akan mendalami lebih lanjut, dan ini adalah persoalan yang perlu diseriusi,” tandasnya.

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :

Example 120x600