Scroll untuk membaca artikel sob
Pasang Iklan
Kabupaten Gorontalo Utara

Kisah Mantan Paskibraka Nasional Diki Wahyudi, Dengan Mimpi Besarnya Jadi Anggota TNI

×

Kisah Mantan Paskibraka Nasional Diki Wahyudi, Dengan Mimpi Besarnya Jadi Anggota TNI

Sebarkan artikel ini
Kisah Mantan Paskibraka Nasional Diki Wahyudi, Dengan Mimpi Besarnya Jadi Anggota TNI. (Foto: Ist)
Kisah Mantan Paskibraka Nasional Diki Wahyudi, Dengan Mimpi Besarnya Jadi Anggota TNI. (Foto: Ist)

GoTimes.id, – Di sebuah rumah sederhana di , suara palu kadang terdengar berpadu dengan deru motor yang lewat di jalan kecil depan rumah. Di situlah Wahyudi Ahiri, 19 tahun, memulai hari-harinya. Pemuda berperawakan tegap itu biasa membantu ayahnya, Suparno Ahiri, seorang kuli bangunan. Sesekali, ia turun ke pasar Moluo, memanggul karung, atau membantu memperbaiki lapak-lapak penjual.

Baca Juga  RSUD dr. Zainal Umar Sidiki Mulai Berbenah, Lampu Jalan Lingkar Dalam Rumah Sakit Diperbaiki

Hidupnya sederhana, tapi mimpinya besar menjadi seorang prajurit Tentara Nasional Indonesia ().

bukan remaja biasa. Tahun 2023, ia pernah berdiri tegak di Istana Negara, mengibarkan Sang Merah Putih sebagai Purna Nasional. Momen itu menjadi puncak kebanggaan bagi keluarga kecilnya. Namun selepas itu, jalan hidup kembali bersinggungan dengan kenyataan: untuk mencapai cita-cita, kerja keras tak bisa ditawar.

Baca Juga  TK Mawar Bualemo Ikut Meriahkan Karnaval Kendaraan Hias Tingkat Kabupaten Gorontalo Utara

Juni 2025 lalu, Diki mendaftar sebagai Calon Bintara PK AD. Semua tes ia jalani, dari fisik hingga psikologi. Namun di tahap akhir, namanya tak tercantum dalam daftar kelulusan.

“Waktu itu rasanya berat,” kenangnya pelan. “Tapi saya tahu, gagal sekali bukan berarti gagal selamanya.” ungkapnya.

Baca Juga  RSUD dr. Zainal Umar Sidiki Serius Tingkatkan Layanan, Dokter dan Tim Coder Ikuti Workshop Coding INACBGs

Kegagalan itu justru menyalakan kembali api semangatnya. Di tengah keringat pasar dan debu bangunan, Diki kembali menata langkah. Ia berlari tiap pagi, memperkuat fisik. Di malam hari, ia menunduk lama dalam doa, memohon restu kedua orang tuanya.

Ayahnya, Suparno, hanya bisa tersenyum bangga.

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :