Scroll untuk membaca artikel sob
DaerahKabupaten Gorontalo Utara

Sekda Gorontalo Utara Resmi Buka Rakor BNNK untuk Penguatan Program P4GN 2025

×

Sekda Gorontalo Utara Resmi Buka Rakor BNNK untuk Penguatan Program P4GN 2025

Sebarkan artikel ini
Sekda Gorontalo Utara Resmi Buka Rakor BNNK untuk Penguatan Program P4GN 2025. (Foto: Gotimes)
Sekda Gorontalo Utara Resmi Buka Rakor BNNK untuk Penguatan Program P4GN 2025. (Foto: Gotimes)

Gotimes.id, – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten , Suleman Lakoro, secara resmi membuka kegiatan Rapat Koordinasi Pembinaan dan Pengembangan Kabupaten Tanggap Ancaman Narkoba Tahun 2025, yang diselenggarakan oleh Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) , yang bertempat di Aula Satgas TNI AL, Desa Ilangata, Kecamatan Anggrek. Rabu (4-6).

Dalam sambutannya, Suleman menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan agenda strategis untuk memperkuat sinergi semua pihak dalam menghadapi ancaman narkoba yang terus berkembang, khususnya di wilayah perbatasan dan pesisir seperti Gorontalo Utara.

Baca Juga  Hais Ayuwa Serap Aspirasi Warga Luwoo dalam Reses DPRD Gorontalo

“Rapat koordinasi yang kita laksanakan hari ini merupakan kegiatan yang sangat strategis. Ini menjadi ruang bersama untuk melihat kembali upaya-upaya yang telah kita lakukan dan bagaimana kita memperkuat langkah-langkah terhadap penyebaran narkoba,” ujar Suleman.

Baca Juga  RSUD dr. Zainal Umar Sidiki Gelar Audit Klinis Layanan TB-RO/TB-MDR, Bahas Peningkatan Pelayanan dan Edukasi Masyarakat

Ia menyebutkan bahwa ancaman narkotika kini semakin kompleks dan masif. Salah satu contohnya adalah keberhasilan aparat menggagalkan penyelundupan dua ton narkoba di perairan Kepulauan Riau baru-baru ini. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Indonesia masih menjadi target utama peredaran narkoba.

Baca Juga  Kapolda Gorontalo Monitoring Kesiapan PSU Pilkada Gorut

“Kita harus sadari bahwa ini bukan ancaman biasa. Generasi muda kita terancam jika kita lengah. Kasus seperti dua ton narkoba yang berhasil digagalkan itu hanya puncak dari gunung es. Masih banyak yang tak terlihat, yang justru lebih berbahaya,” jelasnya.

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :