Penugasan kepada Bulog untuk menyerap jagung ini merupakan arahan langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkapkan bahwa keputusan tersebut diambil dalam rapat terbatas atas usulan Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman.
“Dalam rapat terbatas, Presiden memerintahkan penyerapan jagung atas usulan Menteri Pertanian. Kita tugaskan satu juta ton untuk diserap,” terang Arief usai acara.
Arief menambahkan bahwa total anggaran yang dibutuhkan untuk penyerapan jagung, termasuk biaya operasional lainnya, diperkirakan mencapai Rp5,5 hingga Rp6 triliun.
“Satu juta ton jagung dengan harga Rp5.500 per kg ditambah biaya lain-lain membutuhkan anggaran sekitar Rp5,5 hingga Rp6 triliun,” jelasnya.
Skema ini, kata Arief, mirip dengan program Operasi Investasi Pemerintah (OIP) sebelumnya, yang juga melibatkan Bulog dalam penyerapan gabah.
“Seperti OIP kemarin. Ada Rp16,6 triliun dana bantuan pangan yang dialihkan ke Bulog untuk menyerap gabah kering panen dengan harga Rp6.500 per kg,” pungkasnya.