“Pembayarannya lama, padahal kami butuh uang cepat. Belum lagi ongkos truk pemuatan yang dijanjikan akan dibayar, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,” tambah Jufri.
Para petani berharap pemerintah daerah, baik Provinsi Gorontalo maupun Sulawesi Utara, segera mengevaluasi kinerja BULOG, khususnya dalam penyerapan komoditas jagung. Mereka mendesak adanya kejelasan prosedur, transparansi aturan, dan kepastian pembayaran yang lebih cepat dan adil.
“Kami hanya minta hak kami sebagai petani dipenuhi. Jangan ada aturan mendadak, dan tolong percepat pembayaran. Jangan buat kami seperti dipermainkan,” tegasnya.
Hingga berita ini diterbitkan, awak media telah mencoba menghubungi pihak BULOG untuk meminta klarifikasi. Namun, belum ada tanggapan resmi yang diberikan.