Tak hanya itu, Kiky mengungkapkan bahwa kebutuhan es untuk pengepakan hasil laut juga masih didatangkan dari Manado. Kondisi ini menyulitkan pelaku usaha karena harus berpacu dengan waktu untuk tiba di pabrik es agar tidak terjebak antrean.
“Di sisi lain, kami juga butuh pelabuhan perikanan sendiri di Tahuna untuk aktivitas bongkar hasil tangkapan,” katanya.
Ia menambahkan, tempat perlindungan kapal saat cuaca buruk juga menjadi kebutuhan mendesak. Menurutnya, potensi perikanan di Sangihe sangat menjanjikan, tetapi infrastruktur yang belum memadai membuat harga ikan di pasar menjadi tidak stabil.
“Jika harus menjual ke luar daerah, konsekuensinya tentu pada biaya operasional yang makin besar. Satu hal lagi, pemerintah daerah harus serius menarik investor perikanan ke Sangihe,” tandasnya.