Indonesia sendiri bukan penandatangan Konvensi Pengungsi PBB dan menyatakan bahwa tidak dapat dipaksa untuk menerima pengungsi dari Myanmar. Pemerintah meminta negara-negara tetangga untuk berbagi beban dan menampung warga Rohingya yang tiba di pantainya.
Di Aceh, ada simpati dari sebagian warga yang mengingat pengalaman konflik puluhan tahun dan merasa iba terhadap sesama Muslim. Namun, sebagian lainnya merasa kesabaran mereka diuji karena menganggap warga Rohingya mengonsumsi sumber daya yang terbatas dan terkadang menimbulkan konflik dengan penduduk setempat.
Pada Desember 2023, terjadi insiden di mana ratusan mahasiswa menuntut relokasi lebih dari seratus pengungsi Rohingya. Para mahasiswa mendatangi aula serbaguna di Aceh tempat para pengungsi berlindung dan memaksa relokasi mereka.
Etnis Rohingya, yang mayoritas beragama Islam, mengalami penganiayaan berat di Myanmar. Setiap tahun, ribuan orang mempertaruhkan nyawa dalam perjalanan laut yang panjang dan berbahaya untuk mencapai Malaysia atau Indonesia.













