Kongres kali ini juga menjadi ajang evaluasi bagi kepengurusan periode 2020–2025. Sejumlah capaian diakui belum berjalan maksimal, khususnya terkait kemandirian organisasi. Salah satu isu yang belum terselesaikan adalah pembangunan sekretariat permanen, meskipun lahan sudah tersedia.
Kendala pendanaan juga masih menjadi tantangan. IKAPTK memilih untuk menjaga independensi dengan tidak bergantung pada anggaran pemerintah, namun upaya swadaya melalui iuran anggota masih menghadapi hambatan teknis maupun tingkat partisipasi.
Meski demikian, sejumlah agenda tahunan seperti Halal Bihalal tetap terlaksana dengan memanfaatkan fasilitas yang ada. Hal ini menjadi bukti bahwa semangat kebersamaan tetap terjaga meskipun organisasi menghadapi keterbatasan.
Dengan berakhirnya periode kepengurusan 2020–2025, harapan besar kini tertuju pada pengurus baru yang akan mengemban amanah untuk periode 2025–2029. Alumni berharap kepengurusan baru dapat lebih solid, progresif, dan mampu menyesuaikan diri dengan tantangan birokrasi modern.
Selain itu, karakter organisasi yang menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai senioritas diharapkan tetap dipertahankan. IKAPTK diharapkan tidak hanya menjadi wadah silaturahmi, tetapi juga ruang aktualisasi bagi alumni dalam mendukung pembangunan daerah.
Kongres III IKAPTK Gorontalo pun ditutup dengan optimisme. Para alumni meneguhkan komitmen untuk terus menjaga kebersamaan dan memperkuat konsolidasi demi kontribusi nyata bagi pemerintahan dan masyarakat.













