“Ini bukan sekadar masalah ekonomi, tapi juga soal nyawa dan masa depan lingkungan kita. Kami tidak ingin Gorontalo Utara menjadi daerah yang hancur karena pembiaran tambang ilegal,” tambahnya dengan nada keras.
Ayi Waras juga mempertanyakan sikap kepolisian yang hingga kini belum menunjukkan langkah nyata dalam memberantas PETI. Ia menuntut transparansi dari Polres Gorontalo Utara terkait upaya yang telah dilakukan untuk menghentikan tambang ilegal di Anggrek dan Sumalata.
“Kami menuntut penegakan hukum yang adil dan tegas. Jangan sampai masyarakat menilai bahwa ada kepentingan tertentu yang melindungi PETI ini. Jika tidak ada tindakan tegas, kami akan terus bersuara dan menuntut keadilan,” tandasnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, awak media telah berupaya menghubungi Kapolres Gorontalo Utara untuk meminta tanggapan terkait tindak lanjut tehadap PETI. Namun, hingga saat ini, Kapolres belum memberikan respons.