GoTimes.id, Kepulauan Sangihe – Potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor peternakan di Kabupaten Kepulauan Sangihe belum dapat dimaksimalkan. Salah satu penyebab utama adalah keterbatasan sumber daya manusia (SDM) di bidang tersebut.
Pantauan di Pelabuhan Tahuna menunjukkan bahwa pengiriman ternak, khususnya ayam, dari Sangihe ke luar daerah terjadi hampir setiap hari. Proses pengiriman ini harus melalui serangkaian prosedur, termasuk pemeriksaan dan uji sampel darah ternak. Namun, saat ini uji sampel tersebut masih ditangani oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melalui Dinas Peternakan Provinsi.
Salah satu pelaku usaha peternakan mengungkapkan bahwa mereka tidak mempermasalahkan biaya dan prosedur pengiriman, namun menyayangkan pendapatan dari layanan uji sampel justru masuk ke provinsi.
“Ada biaya yang kami keluarkan untuk uji sampel ternak yang akan kami kirim, dan itu masuk ke provinsi, karena uji sampelnya di provinsi,” ujarnya.
Para pelaku usaha berharap agar layanan tersebut dapat dilakukan di Kabupaten Sangihe sehingga lebih efisien dan berkontribusi terhadap PAD daerah.