Angka tersebut menambah kunjungan pasien TB ke RSUD dr. Zainal Umar Sidiki, sehingga kebutuhan ruang isolasi yang aman, nyaman, dan bermutu menjadi prioritas.
Sejak awal 2025, rumah sakit ini telah berfokus pada pengembangan ruang isolasi terpadu agar pelayanan TB tidak hanya sekadar soal klinis, tetapi juga lebih humanis.
Mewakili Direktur RS, dr. S. Galuh Pawestri, M.Si menegaskan dukungan penuh terhadap program ini.
“Kami ingin memastikan perawat memiliki bekal yang kuat, sehingga pasien merasa aman dan nyaman saat dirawat. Harapannya, kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan,” ujarnya.
RTD kali ini bukan sekadar forum ilmiah, melainkan momentum untuk kembali mengingatkan betapa besarnya peran perawat isolasi dalam melawan TB. Dengan kompetensi yang terus diasah, RSUD dr. Zainal Umar Sidiki optimis dapat memberikan pelayanan yang lebih baik, aman, dan penuh kepedulian bagi pasien TB sekaligus melindungi tenaga kesehatan di garis depan.













