GoTimes.id, Kabupaten Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo terus memperkuat komitmen dalam percepatan penurunan angka stunting melalui program Makan Bergizi (MBG). Salah satu upaya terbaru adalah peresmian dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Pentadio Barat, Kecamatan Telaga Biru, Sabtu (2-8).
Dapur ini merupakan hasil kerja sama Pemprov Gorontalo dengan Yayasan Kumala Vaza Grup, sebagai pelaksana program MBG di wilayah tersebut. Peresmian dilakukan langsung oleh Wakil Gubernur Gorontalo, Idah Syahidah Rusli Habibie, didampingi Koordinator Regional Badan Gizi Nasional (BGN) Zulkipli Taluhumala, dan Ketua Yayasan Kumala Vaza Grup.
Zulkipli menyampaikan bahwa hingga saat ini, program MBG telah menjangkau sekitar 3.000 penerima manfaat di Provinsi Gorontalo. Selain menyediakan makanan bergizi, program ini juga mencakup edukasi tentang pola makan sehat kepada masyarakat.
“Penurunan stunting adalah tanggung jawab bersama. Peran orang tua dan masyarakat sangat penting dalam menanamkan kesadaran gizi sejak dini,” ujar Zulkipli dalam sambutannya.
Menurut data BGN, saat ini terdapat sembilan dapur MBG aktif di Gorontalo. Empat berada di Kota Gorontalo, tiga di Kabupaten Gorontalo (termasuk dapur baru di Pentadio Barat), serta masing-masing satu dapur di Kabupaten Gorontalo Utara dan Pohuwato. Setiap dapur mampu menyerap hingga 50 tenaga kerja lokal.
“Jika target 118 dapur dapat terealisasi, maka program ini berpotensi membuka hingga 5.900 lapangan kerja baru,” jelas Zulkipli. Ia juga menyebut bahwa biaya operasional satu dapur MBG mencapai sekitar Rp1 miliar per bulan, dengan total anggaran tahunan mencapai Rp1,29 triliun untuk seluruh provinsi.
Wakil Gubernur Idah Syahidah menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan pihak swasta dalam mendukung program MBG. Ia menilai bahwa kerja kolaboratif seperti ini sangat penting di tengah tantangan keterbatasan anggaran.
“Semangat dan komitmen para pelaksana di lapangan menjadi kunci keberhasilan program ini,” kata Idah.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga kualitas makanan dari sisi kandungan gizi, kebersihan, hingga cita rasa yang disesuaikan dengan lidah masyarakat lokal. Selain itu, dapur MBG harus memenuhi standar operasional yang ditetapkan, termasuk bangunan minimal seluas 100 meter persegi dan lokasi distribusi yang tidak lebih dari 20 menit dari sekolah penerima manfaat.
Program MBG menjadi salah satu langkah strategis Pemprov Gorontalo untuk menekan angka stunting melalui penyediaan makanan sehat sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui penciptaan lapangan kerja.