“Masalah ini sangat sulit dipecahkan dan memerlukan kebijakan yang sangat ambisius. Tanpa pembatasan pada produksi plastik, tantangan ini akan semakin membesar, dan ambisi yang dibutuhkan untuk kebijakan lain akan meningkat secara signifikan,” tambahnya.
Perjanjian global ini, yang melibatkan lebih dari 50 negara, termasuk Inggris, bertujuan untuk menangani polusi plastik secara menyeluruh. Salah satu komitmen penting yang diambil adalah Bridge to Busan, yang memastikan perjanjian ini akan mencakup seluruh siklus hidup plastik, termasuk pengembangan produksi polimer plastik yang lebih berkelanjutan.
Dengan adanya kesepakatan ini, para pemimpin dunia berharap dapat menciptakan solusi yang lebih efektif untuk mengatasi krisis polusi plastik yang semakin meresahkan.