Gotimes.id, Gorontalo – PT Gorontalo Panel Lestari (GPL) mencatat pencapaian penting dalam industri biomassa dengan ekspor perdana 10.320 ton wood pellet ke Jepang.
Pengiriman dilakukan melalui Pelabuhan Anggrek, Kabupaten Gorontalo Utara, menggunakan kapal MV Asian Hawk. Wood pellet ini akan berlabuh di Pelabuhan Kashima, Ibaraki, Jepang, guna memenuhi kebutuhan industri energi biomassa negara tersebut. Senin (10-3).
Ekspor ini merupakan bagian dari strategi PT GPL dalam memperluas pasar global dan mendukung transisi energi hijau. General Manager, Achmad Siswanto, menegaskan bahwa keberhasilan ini tidak terlepas dari sumber bahan baku yang terjamin keberlanjutannya.
“Kami memastikan bahwa seluruh bahan baku wood pellet berasal dari Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola secara lestari dan berkelanjutan oleh PT Gorontalo Citra Lestari dan PT Gema Nusantara Jaya. Kedua perusahaan ini telah memperoleh sertifikasi Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan Forest Stewardship Council (FSC), yang menjamin bahwa kayu yang digunakan memiliki legalitas yang jelas serta memenuhi standar lingkungan internasional,” jelasnya.
Dengan sumber bahan baku dari HTI yang dikelola secara bertanggung jawab, PT GPL tidak hanya mendukung pertumbuhan industri biomassa, tetapi juga memastikan praktik kehutanan yang ramah lingkungan serta memberikan manfaat jangka panjang bagi ekosistem dan masyarakat sekitar.
Saat ini, PT GPL memproduksi 400 ton wood pellet per hari, dengan target peningkatan hingga 800 ton per hari guna memenuhi kebutuhan ekspor. Meskipun target bulanan mencapai 20.000 ton, pengiriman saat ini dilakukan dua kali dalam sebulan karena keterbatasan kapasitas sandar kapal di Pelabuhan Anggrek, yang hanya mampu melayani kapal dengan muatan sekitar 10.000 ton per keberangkatan.
Ekspor wood pellet ini tidak hanya memberikan dampak ekonomi bagi Gorontalo, tetapi juga mencerminkan komitmen PT GPL terhadap keberlanjutan di berbagai aspek:
1. Aspek Ekonomi
Ekspor wood pellet skala besar membuka peluang investasi, meningkatkan pendapatan daerah, serta menciptakan lapangan kerja baru, baik di sektor kehutanan, produksi, maupun logistik.
2. Aspek Lingkungan
Pemanfaatan kayu dari HTI yang tersertifikasi memastikan bahwa setiap pohon yang ditebang telah diperhitungkan dampaknya terhadap ekosistem. Siklus tanam dan tebang yang berkelanjutan menjadi solusi dalam menyediakan bahan baku tanpa merusak hutan alam. Biomassa ini juga menjadi alternatif energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan.
3. Aspek Sosial
PT GPL berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat sekitar melalui program kemitraan dengan petani hutan dan penyediaan lapangan kerja yang berkelanjutan. Keberadaan industri ini turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar dengan memberikan peluang ekonomi baru.