Untuk mendukung peningkatan integritas, Polri juga meluncurkan pembaruan aplikasi E-Audit dan Dumas Presisi. Yono Maulana, dalam paparannya, menjelaskan bahwa pembaruan ini meliputi integrasi teknologi AI dan sistem autentikasi dua faktor (2FA) untuk meningkatkan akurasi pengawasan dan responsivitas terhadap pengaduan masyarakat.
Kapolri, melalui Itwasum, menginstruksikan seluruh jajaran untuk aktif mendukung pengumpulan data responden SPI 2025, baik dari internal (personel Polri) maupun eksternal (masyarakat). Langkah ini menunjukkan komitmen Polri untuk membuka ruang evaluasi seluas-luasnya dan memastikan program perbaikan berbasis kebutuhan riil masyarakat.
“Kami menyadari tantangan ke depan, tetapi komitmen Polri untuk bertransformasi tidak akan surut,” ujar perwakilan Itwasum Polri dalam penutupan FKP.
SPI dan inovasi teknologi pengawasan, menurutnya, menjadi fondasi menuju institusi yang lebih adaptif, akuntabel, dan responsif terhadap aspirasi publik.