Ia menegaskan, kecepatan dan ketepatan respon menjadi faktor utama dalam penanganan bencana. Karena itu, dibutuhkan kesiapan optimal dari seluruh elemen, mulai dari TNI-Polri, pemerintah daerah, BNPB, Basarnas, PMI, hingga BMKG.
“Melalui sinergisitas dan kolaborasi yang terintegrasi, kita dapat memaksimalkan mitigasi bencana dan menurunkan tingkat kerentanan masyarakat terhadap risiko bencana,” jelasnya.
Apel gelar pasukan ini menjadi langkah awal memperkuat koordinasi lintas sektor dalam menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi yang berpotensi meningkat seiring perubahan cuaca ekstrem di wilayah Kabupaten Pohuwato dan sekitarnya.













