Dinas Kesehatan Sangihe bersama Puskesmas rutin melakukan pemantauan terhadap pasien. Jika ada pasien yang tidak hadir sesuai jadwal pengobatan, petugas akan langsung melakukan pengecekan ke tempat tinggal pasien untuk memastikan tindak lanjut pengobatan.
Saat ini, pemerintah juga telah menggunakan aplikasi SIHA (Sistem Informasi HIV/AIDS) yang dikembangkan oleh Kementerian Kesehatan, sebagai sistem pencatatan dan pelaporan pasien HIV/AIDS. Selain itu, tersedia juga AIDSinfo, aplikasi pendukung yang memberikan informasi terkait pengobatan dan pedoman kesehatan bagi pasien.
“Bagi pasien yang hendak bepergian atau bekerja ke luar daerah, mereka akan mengisi data pada aplikasi, termasuk alamat tujuan. Tujuannya agar pasien bisa tetap menjalani pengobatan di fasilitas kesehatan terdekat dan kami bisa berkoordinasi dengan tenaga medis di sana,” tambah Epafras.
Meskipun upaya pengawasan dan pendataan terus dilakukan, Epafras tidak menampik bahwa jumlah kasus ini bisa bertambah. Sebab, tingkat kesadaran masyarakat untuk melakukan pemeriksaan kesehatan dan pencegahan terhadap HIV/AIDS dinilai masih rendah.