Lebih lanjut, Sofian mengajak OPD untuk memanfaatkan aplikasi Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) guna memaksimalkan proses tagging belanja, yang akan memudahkan identifikasi alokasi sumber dana seperti Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Alokasi Umum (DAU). Dengan adanya aplikasi ini, Pemprov Gorontalo berharap dapat memantau sejauh mana dana yang dialokasikan dapat mendukung program-program strategis dalam APBD, sehingga pengelolaan keuangan daerah menjadi lebih transparan dan efisien.
“Kami berharap 2025, OPD aktif melakukan tagging ini di setiap postur anggaran masing-masing dan akan membangun postur yang lebih bagus untuk APBD 2025,” ujar Sofian.
Sofian juga menekankan pentingnya integrasi program dari berbagai OPD, tidak hanya OPD teknis, tetapi juga OPD penunjang lainnya, agar program bisa berjalan lebih cepat dan lebih efektif.
Sosialisasi ini diinisiasi oleh Badan Keuangan Provinsi Gorontalo dan dihadiri oleh pimpinan OPD, pejabat fungsional, administrator, serta pelaksana perencanaan dan penganggaran di lingkungan Pemprov Gorontalo. Pemateri dalam sosialisasi ini adalah Inspektur Provinsi Gorontalo Misranda Nalole dan Plt. Kepala Bappeda.