Scroll untuk membaca artikel sob
Pasang Iklan
DaerahProvinsi Gorontalo

Pemprov Gorontalo Gelar Sosialisasi APBD 2025

×

Pemprov Gorontalo Gelar Sosialisasi APBD 2025

Sebarkan artikel ini
Sosialisasi penandaan/tagging belanja per sumber dana dan keputusan Gubernur Gorontalo nomor 471/29/XI/2024 tentang pembentukan dan mekanisme kerja tim teknis penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), di Aula Inspektorat Provinsi Gorontalo, Jumat (6/12/2024). (Foto : Mila)
Sosialisasi penandaan/tagging belanja per sumber dana dan keputusan Gubernur Gorontalo nomor 471/29/XI/2024 tentang pembentukan dan mekanisme kerja tim teknis penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), di Aula Inspektorat Provinsi Gorontalo, Jumat (6/12/2024). (Foto : Mila)

Gotimes.id – Pemerintah Provinsi mengadakan sosialisasi terkait penandaan/tagging belanja per sumber dana dan Keputusan Gubernur nomor 471/29/XI/2024 tentang pembentukan tim teknis penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sosialisasi ini berlangsung di Aula Inspektorat Provinsi pada Jumat, (6-12).

Sosialisasi bertujuan untuk memastikan alokasi belanja di setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lebih efektif dan tepat sasaran, mendukung program-program prioritas daerah seperti pengentasan kemiskinan, penurunan angka stunting, serta peningkatan sektor kesehatan dan pendidikan. Diharapkan, kegiatan ini dapat menciptakan perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik dan mendukung pembangunan yang inklusif serta berkelanjutan.

Baca Juga  Satbrimob Polda Gorontalo Bagikan Ratusan Bendera Merah Putih Sambut HUT RI ke-80

“Kita ingin mengidentifikasi sumber-sumber dana akan teralokasikan ke program atau kegiatan apa, itu penting sekali supaya kontribusi dari sumber dana itu akan mengintervensi berbagai program strategis Provinsi Gorontalo seperti kemiskinan, stunting, kesehatan, pendidikan, dan lain-lain,” ungkap Sekda Provinsi Gorontalo, Sofian Ibrahim.

Baca Juga  DPRD Gorut Hadiri Rakor Persiapan Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih

Sofian mengungkapkan bahwa kapasitas fiskal daerah saat ini menduduki posisi lima terendah setelah Sulawesi Barat. Ia menekankan pentingnya inovasi dari setiap OPD agar alokasi belanja dapat digunakan secara efektif. Meskipun demikian, Sofian menyampaikan perkembangan positif dalam penurunan angka kemiskinan yang sebelumnya berada di lima besar, kini telah menempati peringkat sembilan.