Gotimes.id – Keluhan terkait pelayanan di RS MULTAZAM disampaikan oleh Sri Hadiah melalui akun media sosial Facebooknya. Dalam unggahannya, Sri Hadiah mengungkapkan kekecewaannya terhadap pelayanan di poli Orthopaedi yang dianggap tidak memadai. Selasa (10-12).
“Orang tua saya mendapatkan rujukan ke Rumah Sakit Multazam untuk dilakukan rontgen, tapi kata dokternya minum obat dulu. Kalau nyerinya sudah tidak hilang, nanti datang lagi untuk dirontgen. Tapi setelah beberapa hari ke sana, ses (perawat) yang berjaga bilang dokter belum ada,” tulis Sri.
Ia juga menceritakan bahwa dirinya diminta mendaftar melalui aplikasi Mobile JKN untuk mendapatkan nomor antrean.
“Hari Selasa saya ke sana, ses (Perawat) bilang daftar dulu di aplikasi Mobile JKN untuk ambil nomor antrean. Sudah saya daftar, dapat nomor antrean pertama. Ses kemudian kasih nomor HP untuk bertanya apakah dokter ada atau tidak. Saya sudah telepon hari Rabu minggu lalu, tapi ses bilang dokter belum ada, nanti hari Kamis jadwalnya. Pas hari Kamis saya dan orang tua ke sana lagi, katanya dokter masih di RS lain untuk operasi besar. Terus ses bilang nanti datang hari Senin saja,” lanjutnya.
Namun, saat Sri kembali pada hari Senin, dokter yang bersangkutan tetap tidak ada.
“Kemarin hari Senin saya datang lagi dengan orang tua saya, katanya dokter belum masuk,” tambahnya.
Sri juga mengungkapkan bahwa ia sering harus meminta izin dari kampus untuk mengantar orang tuanya ke rumah sakit, berharap agar orang tuanya bisa segera diperiksa.
“Saya ingin tahu apa penyebab tangan orang tua saya sakit, tapi setiap kali datang ke sana, dokter tidak ada. Sudah mau habis bulan Desember, tapi dokternya selalu tidak ada,” keluhnya.
Kekecewaan ini memuncak ketika orang tua Sri mulai menyerah dengan keadaan.
“Sampai orang tua saya sudah bilang, nanti kalau sudah mati baru dokter datang. RS Multazam tidak bagus,” tandasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Direktur RS MULTAZAM, dr. Renny Ibrahim, saat dihubungi awak media ini memberikan klarifikasi. Menurut dr. Renny, pasien telah dilayani di poli Orthopaedi pada 25 November dan sudah menjalani kontrol sebanyak dua kali. Namun, pada tanggal 5 dan 9 Desember, dokter yang bertugas tidak dapat hadir karena sedang melakukan operasi besar di RSAS (Rumah Sakit Aloe Saboe), sehingga jadwal poli terpaksa dibatalkan.
“Pihak rumah sakit telah memberikan permintaan maaf secara langsung kepada Sri Hadiah melalui akun Facebooknya sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatian terhadap keluhan yang disampaikan,” imbuh dr. Renny Ibrahim.