GoTimes.id, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan luas panen dan produksi jagung nasional pada Mei 2025. Berdasarkan hasil survei, realisasi luas panen jagung hanya mencapai 170 ribu hektare, turun dari 200 ribu hektare pada periode yang sama tahun lalu. Jumat (4-7).
Deputi Statistik Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengungkapkan bahwa penurunan ini tidak hanya terjadi pada Mei, tetapi juga diperkirakan berlanjut hingga Agustus 2025.
“Berdasarkan hasil amatan Mei 2025, potensi luas panen jagung sepanjang Juni hingga Agustus 2025 diperkirakan mencapai 0,66 juta hektare, atau menurun 0,01 juta hektare (2,17%) dibandingkan periode yang sama tahun lalu,” ujar Pudji dalam konferensi pers di Jakarta beberapa waktu lalu.
Penurunan tren panen jagung ini sebelumnya juga telah terlihat sejak April 2025. Kala itu, luas panen jagung tercatat sebesar 0,23 juta hektare, turun 19,28% dibandingkan April 2024.
Namun demikian, secara kumulatif, total luas panen jagung pipilan sepanjang Januari hingga Agustus 2025 diperkirakan mencapai 1,90 juta hektare, meningkat 0,14 juta hektare atau 7,68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan ini dipengaruhi oleh tingginya realisasi panen pada awal tahun.