GoTimes.id, Kepulauan Sangihe — Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Ake’u Banua tengah merumuskan penyesuaian tarif pemasangan sambungan baru ke rumah warga. Langkah ini diambil karena tarif yang berlaku saat ini masih menggunakan standar harga tahun 2007, atau sekitar 18 tahun lalu. Minggu (20-7).
Direktur Perumda Air Minum Ake’u Banua, Teguh P. Salainti, saat ditemui di ruang kerjanya menjelaskan bahwa kebutuhan untuk merevisi tarif menjadi sangat mendesak, mengingat harga bahan baku yang terus mengalami kenaikan signifikan.
“Tarif yang digunakan saat ini untuk pemasangan baru itu masih dari tahun 2007. Sementara harga bahan baku sudah naik drastis,” ujar Teguh.
Teguh mengungkapkan bahwa pihaknya kini sering mengalami kerugian akibat selisih harga yang cukup besar. Ia menyebut, dengan kondisi tarif yang lama, perusahaan bisa merugi hingga Rp 1 juta untuk setiap sambungan baru.
“Kalau dalam sebulan ada sepuluh sambungan baru, maka kami bisa rugi Rp 10 juta,” tegasnya.