Rifai menambahkan bahwa FKMPI saat ini memiliki struktur organisasi yang mencakup 6 wilayah dan 20 daerah eksekutor, sehingga mampu mendorong gerakan mahasiswa yang masif dan terorganisasi di seluruh Indonesia. Hingga kini, FKMPI menaungi 158 politeknik dengan anggota aktif yang tergabung dalam kepengurusan, serta anggota pasif dari kalangan mahasiswa umum.
“Indonesia terang bukan karena obor besar di Jakarta, melainkan karena lilin-lilin kecil di desa-desa. FKMPI maju bukan hanya karena nasional, tapi karena gerakan nyata di daerah,” tegas Rifai.
Sarasehan Nasional 2025 ini juga dimanfaatkan sebagai forum evaluasi setengah periode kepengurusan nasional FKMPI, sekaligus menjadi batu loncatan untuk memperkuat posisi organisasi sebagai mitra strategis dalam menjaga keutuhan bangsa dan mendorong kesejahteraan masyarakat secara merata dan berkelanjutan.