Oleh: AM. Budiman
Gotimes.id, Kepulauan Sangihe – Polemik seputar sulitnya awak media menemui Wakil Bupati (Wabup) Kabupaten Kepulauan Sangihe memunculkan berbagai tanggapan publik. Banyak komentar muncul, baik di media sosial maupun dalam pemberitaan lanjutan, yang seakan menegaskan bahwa Wabup merupakan sosok yang mudah dijumpai, ramah, dan terbuka.
Namun perlu ditegaskan, inti dari pemberitaan sebelumnya bukanlah menggugat sosok personal, melainkan mempertanyakan dugaan tidak berjalannya etika birokrasi sebagaimana mestinya. Publik dan pemerintah perlu jernih memisahkan antara kritik terhadap sistem dengan serangan terhadap individu. Dua hal itu jelas berbeda.
Dalam kejadian yang diberitakan, sejumlah awak media telah mengikuti prosedur resmi untuk melakukan audiensi: mengisi formulir di meja piket, yang kemudian diteruskan oleh petugas kepada pihak yang berwenang. Namun yang menjadi soal, tidak ada kejelasan lanjutan dari dalam, apakah permohonan disampaikan, diterima, atau ditolak. Tak seorang pun datang memberi konfirmasi atau penjelasan kepada wartawan yang menunggu.