“Setiap orang silakan memberikan tanggapan, menilai, dan sebagainya. Namun, apa yang saya dan rekan-rekan pers alami adalah kejadian nyata, bukan sebuah kisah sinetron,” tegasnya lagi.
Di sisi lain, terkait hak jawab, menurut MT, semestinya disampaikan melalui media yang pertama kali memuat berita tersebut, bukan melalui media lain yang tidak mengikuti perkembangan sejak awal.
“Ini juga dapat dikatakan bahwa etika jurnalisme tidak berjalan sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Untuk itu, MT berharap hal serupa tidak lagi terjadi di kemudian hari. Menurutnya, ini bukan soal siapa atau pejabat mana yang terlibat, melainkan lebih kepada kedewasaan dalam berpikir, bersikap, dan menilai setiap persoalan dengan jiwa besar.