GoTimes.id, Gorontalo Utara – Bank SulutGo (BSG) menikmati kemitraan manis dengan Pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara. Modal segar Rp23 miliar telah digelontorkan. Dana transfer pemerintah pun ikut ditempatkan di rekening mereka. Belum lagi, kredit dari para ASN dan anggota DPRD yang nilainya ditaksir mencapai Rp400 miliar. Semua lancar. Tak ada kredit bermasalah.
Namun, di tengah aliran dana sebesar itu, daerah hanya menerima dividen Rp3,6 miliar.
“Pertanyaannya, apa yang sebenarnya didapat oleh daerah?” tanya Windra Lagarusu, anggota Badan Anggaran DPRD Gorontalo Utara. Selasa (29-7).
Windra tak asal bicara. Ia mencatat bahwa setiap tahunnya ada dana sekitar Rp700 miliar milik pemerintah Gorontalo Utara yang tersimpan di BSG. Angka yang cukup banyak. Namun selama ini, penempatan dana itu seakan berjalan tanpa evaluasi yang kritis.
“Kita seperti memberi terlalu banyak tanpa tahu betul apa timbal baliknya,” ujar politikus PKS itu.
Ia menegaskan bahwa DPRD kini mendorong adanya satu sikap bersama, satu suara dengan pemerintah daerah dalam hal pengelolaan saham daerah dan strategi penempatan dana di BSG. Menurutnya, keputusan besar seperti itu tidak bisa lagi bersifat teknokratis belaka. Harus politis. Harus strategis.