Scroll untuk membaca artikel sob
Pasang Iklan
LegislatifKabupaten Gorontalo Utara

Golkar Dorong Pemerintah Fokus pada Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan dalam APBD 2026

×

Golkar Dorong Pemerintah Fokus pada Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan dalam APBD 2026

Sebarkan artikel ini
Golkar Dorong Pemerintah Fokus pada Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan dalam APBD 2026. (Foto: Dani Baderan)
Golkar Dorong Pemerintah Fokus pada Pemerataan Pembangunan dan Pengentasan Kemiskinan dalam APBD 2026. (Foto: Dani Baderan)

GoTimes.id, Utara — Fraksi Partai Utara menyampaikan sejumlah catatan strategis terhadap Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah () Tahun 2026.

Hal ini disampaikan oleh Hj. Polapa, S.I.P., selaku Sekretaris Fraksi Partai , dalam Rapat ke-31 yang digelar pada Senin (20/10/2025) di ruang sidang utama Utara.

Dalam pandangannya, Fraksi menyoroti bahwa struktur pendapatan daerah tahun 2026 masih sangat bergantung pada dana transfer dari pemerintah pusat. Sementara kontribusi Pendapatan Asli Daerah () hanya mencapai sekitar 6,8 persen dari total penerimaan daerah.

Baca Juga  RSUD dr. Zainal Umar Sidiki Terima Pembinaan Bupati untuk Pengembangan UOBK

“Kondisi ini menunjukkan rendahnya kemandirian daerah dan lemahnya kebijakan intensifikasi serta ekstensifikasi pendapatan,” ujar Polapa di hadapan peserta rapat .

Fraksi Golkar menilai, pemerintah daerah perlu menggali potensi secara maksimal melalui inovasi kebijakan, digitalisasi sistem perpajakan dan retribusi, serta penertiban aset daerah. Selain itu, pemerintah juga didorong untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan memperkuat sektor unggulan seperti pertanian, perikanan, dan UMKM berbasis inovasi.

Baca Juga  Mendagri Tunjuk Ulang Sila N. Botutihe Pimpin Gorut

Dari sisi belanja, Fraksi Golkar mencermati total belanja daerah tahun 2026 mencapai Rp694,1 miliar, dengan porsi terbesar berada pada belanja operasi sebesar Rp499,5 miliar, khususnya belanja pegawai yang mencapai Rp345,2 miliar atau sekitar 49,74 persen dari total belanja daerah.

Baca Juga  Pemasangan Jaringan Internet di Blokplan Gorut Diduga Ilegal, Arahan Sekretaris Daerah?

Menurut Fraksi Golkar, komposisi belanja tersebut membuat ruang untuk pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat menjadi terbatas.

“Efisiensi dan rasionalisasi belanja rutin harus menjadi perhatian utama agar porsi belanja publik dapat ditingkatkan,” tegas Polapa.

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :