Scroll untuk membaca artikel sob
Pasang Iklan
LegislatifKabupaten Gorontalo Utara

Fraksi Hanura–PKS Nilai Komposisi Belanja Daerah 2026 Masih Berat di Belanja Rutin

×

Fraksi Hanura–PKS Nilai Komposisi Belanja Daerah 2026 Masih Berat di Belanja Rutin

Sebarkan artikel ini
Fraksi Hanura–PKS Nilai Komposisi Belanja Daerah 2026 Masih Berat di Belanja Rutin. (Foto: Dani Baderan)
Fraksi Hanura–PKS Nilai Komposisi Belanja Daerah 2026 Masih Berat di Belanja Rutin. (Foto: Dani Baderan)

GoTimes.id, — Fraksi Partai Kabupaten memberikan sejumlah catatan penting terhadap Nota Keuangan Rancangan Pendapatan dan Belanja Daerah () Tahun 2026 yang disampaikan Pemerintah Daerah.

Pandangan umum tersebut disampaikan oleh Wiwin Pajiu, selaku Ketua Fraksi , dalam Rapat yang digelar di Kwandang.

Dalam pandangannya, Fraksi menilai bahwa proyeksi pendapatan daerah sebesar Rp708,98 miliar sebagaimana tercantum dalam Nota Keuangan masih terlalu tinggi dan tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi yang realistis.

Baca Juga  Dandim 1314/Gorut Bagikan Beras dan Bendera di Gerakan Pangan Murah Sumalata

“Dana transfer pusat ke daerah dalam Nota Keuangan masih tercatat sebesar Rp636,42 miliar, sementara berdasarkan surat Dirjen Perimbangan Keuangan Nomor S-62/PK/2025, Kabupaten Gorontalo Utara hanya memperoleh Rp586,71 miliar. Terdapat selisih kurang lebih Rp49,7 miliar,” ungkap Wiwin dalam penyampaiannya di hadapan sidang .

Baca Juga  Windra Dorong Inovasi Pendidikan di Gorut

Atas dasar itu, Fraksi Hanura–PKS mendorong Pemerintah Daerah untuk mengoptimalkan Pendapatan Asli Daerah () dengan menggali potensi pajak dan retribusi daerah, mengembangkan sektor pariwisata, perikanan, serta memberdayakan pelaku UMKM lokal.

Fraksi juga menyoroti struktur belanja daerah yang masih berat pada belanja rutin, sementara porsi untuk belanja modal dan pembangunan infrastruktur masih relatif kecil. Dalam rancangan 2026, total belanja daerah direncanakan sebesar Rp694,12 miliar, terdiri dari belanja operasi Rp499,52 miliar, belanja modal Rp55,36 miliar, dan belanja transfer Rp137,23 miliar.

Baca Juga  Dugaan Politisasi Makan Gratis, Bawaslu Diminta Bertindak

“Komposisi belanja harus lebih seimbang agar pembangunan infrastruktur, dasar, dan pengentasan tidak terabaikan,” kata Wiwin.

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :