Gotimes.id, Kepulauan Sangihe — Mutu atau kualitas ikan menjadi faktor kunci dalam menentukan harga jual di pasar. Penanganan ikan sejak pasca tangkap dinilai sangat mempengaruhi nilai ekonominya, terutama bagi daerah seperti Kepulauan Sangihe yang memiliki potensi perikanan yang melimpah.
Hal tersebut disampaikan oleh Penanggung Jawab PT Jasendo Sentosa Mandiri (JSM), Wahyu, saat ditemui di Dermaga Petikemas Pelabuhan Tahuna. Ia menekankan pentingnya menjaga mutu ikan sejak pertama kali ditangkap hingga ke tangan penampung.
“Berbicara mutu tidak terlepas dari perlakuan terhadap hasil tangkapan itu sendiri sejak di perahu atau ketika ikan diangkat ke perahu. Mutu akan sangat mempengaruhi harga, sehingga ketika mutu ini dijaga, maka harganya akan sesuai harapan,” jelas Wahyu. Selasa (17-6).
Menurutnya, saat ini sudah ada beberapa kapal di Sangihe yang sadar akan pentingnya mutu. Mereka bahkan enggan menjual jika kualitas ikan tidak sesuai standar.
“Soal harga bukan karena kami satu-satunya penampung, tapi karena mutunya yang menentukan,” tegasnya.
Saat ditemui, Wahyu juga tengah mengawasi proses stuffing sebanyak 82 ton ikan yang akan dikirim ke Surabaya, Jakarta, dan Bali. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya juga sedang menjajaki peluang ekspor ke Filipina.
“Peluang ekspor cukup besar. Kami juga terbuka bekerja sama dengan pelaku usaha perikanan, termasuk dalam penyediaan es balok,” tambahnya.
Di tempat yang sama, Penanggung Jawab Badan Karantina Indonesia (BARANTIN) Satuan Pelayanan Pelabuhan Laut Tahuna (SPPLT), Renold Rahajaan, menyebutkan adanya peningkatan volume pengiriman ikan domestik pada triwulan pertama 2025.