Sebelum pengerjaan dimulai, pihaknya telah melakukan perencanaan dan melibatkan konsultan untuk menghitung kebutuhan anggaran. Renovasi tahap awal ini menghabiskan dana sekitar Rp300 juta yang bersumber dari pendapatan internal perusahaan.
“Anggaran yang digunakan ini berasal dari keuangan Perumda sendiri, bukan dari luar,” tegas Teguh.
Ia juga menyampaikan bahwa selama memimpin Perumda, banyak persoalan yang secara bertahap berhasil diselesaikan, termasuk persoalan hak-hak karyawan.
“Saya optimis ke depan Perumda ini akan semakin baik. Kami kelola secara maksimal dan sistemnya sudah bertransformasi dari konvensional ke arah yang lebih modern, mengikuti perkembangan zaman,” tandasnya.













