Menurutnya, gilingan padi “Huyula” adalah langkah konkret desa dalam memperkuat ketahanan pangan, sekaligus membuka peluang ekonomi baru di sektor pertanian.
“Mesin ini milik bersama. Kami terbuka bagi siapa saja yang ingin memanfaatkannya, baik dari Posso maupun dari desa-desa sekitar. Ini untuk kita semua,” tambah Agusrianto.
Keberadaan gilingan padi ini pun mendapat sambutan positif dari masyarakat. Selain memudahkan proses penggilingan, kehadirannya diyakini bisa mempercepat distribusi beras lokal dan meningkatkan nilai jual produk pertanian.
Dengan semangat gotong royong dan pemanfaatan dana desa yang tepat sasaran, Desa Posso menegaskan posisinya sebagai desa yang maju, mandiri, dan peduli terhadap kebutuhan riil masyarakatnya.













