GoTimes.id, Gorontalo Utara – Tragedi longsor di lokasi tambang emas tradisional Desa Ibarat, Kecamatan Anggrek, yang menewaskan tiga penambang, masih menyisakan tanda tanya besar. Salah satunya terkait kesiapsiagaan fasilitas kesehatan pemerintah, khususnya keberadaan ambulans.
Anggota DPRD Kabupaten Gorontalo Utara dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Windra Lagarusu, mempertanyakan keberadaan dan fungsi kendaraan ambulans milik Puskemas Ilangata dan Puskesmas Anggrek yang tidak digunakan saat proses evakuasi para korban.
“Saat korban dievakuasi dari lokasi longsor ke Puskesmas Ilangata, dan kemudian dipindahkan ke Puskesmas Anggrek, semua hanya diangkut menggunakan mobil pick up milik warga. Bahkan saat jenazah dipindahkan dari Puskesmas Anggrek ke rumah, tetap tidak diantar dengan ambulans,” ujar Windra kepada awak media. Minggu (20-7).
Menurut Windra, kondisi ini menunjukkan lemahnya sistem tanggap darurat di fasilitas kesehatan tingkat kecamatan. Ia menegaskan bahwa ambulans seharusnya menjadi garda terdepan dalam penanganan korban jiwa dan situasi gawat darurat.