Selain itu, bidang ekspor juga harus ditentukan sejak awal, apakah difokuskan pada ekspor ikan atau komoditas lainnya. Selama ini, kata Melfrid, kegiatan perdagangan dan ekspor masih bergantung pada titik pemeriksaan di Bitung untuk barang, dan di Dagho untuk komoditas perikanan.
“Ini akan menjadi repot ketika ekspor dilakukan dari Tahuna, tetapi harus menyelesaikan cek poin di Bitung atau Dagho,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa pelabuhan ekspor harus terintegrasi dalam satu wilayah, termasuk fasilitas seperti laboratorium pemeriksaan dan tenaga teknis bersertifikasi.
“Namun jika ditanya pelabuhan mana yang paling siap, jawabannya adalah Pelabuhan Tahuna, karena hanya butuh sedikit tambahan saja,” tandas Melfrid.