Sekitar pukul 22:39 Wita, salah seorang petugas kepolisian keluar dari TKP dan bertanya apakah ada teman dekat korban? Kemudian datanglah salah satu teman korban, oleh petugas tersebut, teman korban diminta untuk menghubungi nomor telepon korban, ternyata sudah tidak aktif. Tidak beberapa lama, ternyata telepon genggam korban diserahkan oleh seseorang yang memang kenal dengan korban. Keterangan yang sempat diberikan bahwa pihak keluarga sempat menghubungi, namun HP kehabisan daya.
Oleh pihak kepolisian yang berada di lokasi belum dapat memberikan keterangan karena korban masih akan dilakukan visum.
“Maaf kami belum dapat memberikan keterangan lebih, karena masih proses penyelidikan. Tadi para petugas melakukan olah TKP dan saat ini kami masih akan melakukan visum,” jelas petugas.
Namun demikian, pihak kepolisian akan memberikan keterangan resmi ketika sudah ada hasil visum dan juga hasil penyelidikan.
Informasi lain yang diperoleh, korban sering kontrol ke Puskesmas Tona setiap hari Sabtu, dan warga juga sering melihat korban olahraga pagi hari di seputaran kos. Terkait dengan riwayat kesehatan tersebut, awak media kemudian mengkonfirmasi langsung kepada kepala Puskesmas Tona yang akrab disapa dr. Debby saat di lokasi kejadian. Dikatakan bahwa korban tidak memiliki riwayat penyakit kronis seperti penyakit jantung atau epilepsi.
“Yang bersangkutan hanya kontrol kesehatan karena alergi,” jelasnya.
Salah satu teman korban yang berada di lokasi kejadian mengatakan bahwa korban sangat baik, supel dan tidak memiliki musuh.
“Justru temanya sangat banyak, melebihi kami yang memang warga asli dibandingkan dengan dia (korban, red) yang berasal dari luar daerah,” tandasnya.













