Gotimes.id, Gorontalo – Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Gorontalo, Kombes Pol. Rudi Haryanto, S.I.K., menegaskan bahwa proses seleksi penerimaan anggota Polri di Gorontalo tahun ini tetap berpedoman pada prinsip BETAH (Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis). Hal ini dilakukan untuk menjamin seleksi yang objektif, bebas dari kecurangan, serta menghasilkan calon anggota Polri yang berkualitas.
Dalam keterangannya, Kombes Pol. Rudi menegaskan bahwa setiap tahapan seleksi, mulai dari administrasi, tes akademik, tes kesehatan, hingga tes jasmani, akan diawasi secara ketat guna mencegah praktik curang.
“Kami memastikan seluruh proses seleksi berjalan sesuai prosedur dengan prinsip BETAH. Tidak ada ruang untuk kecurangan, apalagi praktik suap atau titipan. Semua peserta memiliki kesempatan yang sama untuk lolos berdasarkan kemampuan mereka sendiri,” ujarnya, Kamis (27-2).
Sebagai bentuk transparansi, Polda Gorontalo juga melibatkan pengawas eksternal, seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), akademisi, serta media, dalam setiap tahap seleksi.
Lebih lanjut, Irwasda mengimbau kepada seluruh peserta seleksi dan orang tua agar tidak mudah percaya pada pihak yang menjanjikan kelulusan dengan cara instan.
“Jika ada yang mengatasnamakan panitia atau oknum tertentu yang menjanjikan kelulusan dengan cara tidak benar, segera laporkan. Kami ingin mencetak polisi yang berkualitas dan berintegritas, bukan yang masuk dengan cara-cara curang,” tegasnya.
Polda Gorontalo berkomitmen menjaga kepercayaan masyarakat dengan menerapkan proses seleksi yang adil, transparan, dan bertanggung jawab. Prinsip BETAH diharapkan dapat menghasilkan generasi baru anggota Polri yang siap mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara dengan dedikasi tinggi.
“Kami ingin menciptakan institusi kepolisian yang profesional dan berintegritas. Oleh karena itu, seleksi ini harus dilakukan dengan standar yang tinggi dan bebas dari intervensi pihak manapun,” pungkas Kombes Pol. Rudi.