Gotimes.id, Semarang — Seleksi Terpusat Akademi Kader Bangsa (AKB) 2025 yang berlangsung selama lima hari (8–12 April) di Akpol Semarang sukses digelar tanpa kendala berarti. Kesuksesan ini menjadi bukti nyata dari sinergi luar biasa antara tim profesional dan infrastruktur pendukung yang disiapkan secara matang oleh Yayasan Pendidikan Kader Bangsa Indonesia (YPKBI) dan Yayasan Kemala Taruna Bhayangkara (YKYB).
Ketua YPKBI, M. Zaky Ramadhan, menegaskan bahwa keberhasilan ini lahir dari penerapan standar operasional tinggi, mulai dari kesiapan 100% fasilitas tes tiga hari sebelum pelaksanaan hingga pengawasan ketat selama 24 jam di area asrama dan posko kesehatan.
“Kami memastikan ruang ujian ber-AC, menu makanan bergizi tiga kali sehari, ambulans standby, serta sistem transportasi khusus untuk mobilitas peserta. Protokol darurat juga disiapkan dengan cermat agar semua gangguan teknis dan medis bisa ditangani cepat,” jelas Zaky.
Wakil Ketua YPKBI, Devie Rahmawati, menambahkan bahwa pendekatan multidisiplin menjadi kunci peningkatan kualitas seleksi. Tim terdiri dari SDM Mabes Polri, Subbagum Akpol, Dokkes Mabes dan Semarang, serta Exco YPKBI. Seluruh panitia mengikuti pelatihan khusus, termasuk pewawancara yang dibekali pemahaman psikologi dan nilai-nilai AKB.
“Kami merujuk pada riset Harvard Graduate School of Education (2024) yang menunjukkan bahwa 90% seleksi siswa berbakat yang berhasil ditopang oleh tim pelaksana profesional. Koordinasi harian dan verifikasi berbasis database terpusat mampu meningkatkan akurasi penilaian hingga 35% dan mengurangi kesalahan administrasi hingga 95%,” ungkap Devie.
Dari perspektif pengawasan, Inspektur Pengawasan Umum (Itwasum) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa keberhasilan seleksi AKB tak lepas dari standar koordinasi dan sistem pengawasan berlapis yang diterapkan.
“Kami pastikan seluruh proses berjalan proporsional dan profesional. Tim pelaksana tak hanya kompeten, tapi juga dibekali pelatihan nilai kebangsaan, yang merupakan DNA dari AKB itu sendiri,” tegas Komjen Dedi.
Lebih lanjut, Guru Besar UNINSULA, Prof. Dr. Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa infrastruktur yang memadai dan keamanan lokasi seleksi merupakan faktor utama dalam keberhasilan seleksi siswa berbakat. Berdasarkan laporan OECD 2023, University of Cambridge 2022, dan Johns Hopkins University 2024, sebanyak 88% keberhasilan seleksi ditentukan oleh kualitas pelaksana, standar keamanan, serta protokol kesehatan.
“Infrastruktur yang baik meningkatkan performa peserta hingga 25%, dan kejelasan protokol darurat menurunkan risiko gangguan selama kegiatan. Ini pula yang membangun kepercayaan peserta hingga 95%,” tutup Prof. Dedi.
**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :
