Setelah dilakukan pengecekan ke alamat yang tertera, ternyata nama penerima tidak ditemukan. Atas dasar itu, Satnarkoba memutuskan untuk mengamankan paket sebagai bentuk pencegahan agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Di hadapan awak media, paket dibuka untuk memastikan isinya. Proses pembukaan berlangsung cukup sulit karena bungkus berlapis-lapis. Setelah lapisan luar dilepas, terlihat sebuah speaker aktif. Petugas kemudian membongkar bagian dalam speaker menggunakan obeng hingga ditemukan bungkusan kecil berisi pil triex pinidil.
Triex pinidil sendiri merupakan obat keras yang umumnya digunakan untuk pengobatan penderita Parkinson, dan hanya bisa dikonsumsi atas resep dokter.
“Kami akan terus mendalami kasus ini, termasuk melacak pengirim dan penerima sebenarnya,” tegas Iptu Hevry.
Pengungkapan ini menjadi peringatan keras terhadap upaya penyelundupan obat-obatan terlarang dengan modus-modus baru yang semakin canggih.