“Ini sangat dilematis. Kami bernegosiasi agar korban bisa segera dirujuk terlebih dahulu, sementara kami terus mengumpulkan uang. Waktu yang dibutuhkan hanya sekitar setengah jam, namun perawatan terhambat,” kata Muli.
Muli juga menegaskan bahwa meskipun mereka akhirnya berhasil mengumpulkan uang yang diminta, perawatan korban tetap tertunda.
“Kami sangat kecewa dengan kebijakan pihak RSUD ZUS yang lebih mengutamakan materi dan tidak memberikan kebijakan kemanusiaan dalam situasi darurat seperti ini,” pungkasnya.
Keluarga korban berharap ada evaluasi terhadap kebijakan rumah sakit yang mereka anggap tidak berpihak pada keselamatan pasien, terutama dalam kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera.
Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD ZUS belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan. Saat awak media mencoba menghubungi Direktur Rumah Sakit melalui telepon, tidak ada respon.