Headline

RSUD ZUS Gorut: Biaya Tertunda, Nyawa Terancam

×

RSUD ZUS Gorut: Biaya Tertunda, Nyawa Terancam

Sebarkan artikel ini
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Umar Sidiki Gorontalo Utara. (Foto: Dok Banthayo)
Rumah Sakit Umum Daerah Zainal Umar Sidiki Gorontalo Utara. (Foto: Dok Banthayo)

Gotimes.id, Gorontalo Utara – Keluarga korban penikaman di Desa Posso, mengungkapkan kekecewaan mendalam terhadap manajemen RSUD ZUS Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut). Mereka menilai bahwa rumah sakit tersebut lebih mengutamakan uang daripada keselamatan nyawa manusia.

Muli, salah satu anggota keluarga korban, dengan wajah lelah dan mata yang berkaca-kaca, menceritakan pengalaman pahit yang mereka alami saat membawa korban ke rumah sakit. Korban, yang saat itu dalam kondisi kritis dengan 21 luka tusukan, dilarikan ke RSUD ZUS untuk mendapatkan pertolongan. Berdasarkan keterangan pihak rumah sakit, korban membutuhkan perawatan intensif dan harus segera dirujuk ke RS Aloe Saboe.

Baca Juga  Proyek BPP Boalemo: Bocor Data, Bocor Kepercayaan

Mendengar saran tersebut, keluarga korban langsung bergerak cepat untuk mengumpulkan uang agar dapat membiayai proses rujukan. Namun, pihak RSUD ZUS menyampaikan syarat yang mengejutkan, yaitu korban harus melunasi biaya perawatan sebesar Rp 3.005.000 sebelum bisa dirujuk.

“Kami diminta untuk melunasi biaya tersebut, jika tidak, korban tidak bisa dirujuk,” ujar Muli. Rabu (4-12).

Menanggapi permintaan tersebut, keluarga korban berusaha keras mengumpulkan uang dalam waktu singkat. Sayangnya, pengumpulan dana memakan waktu lebih lama, sementara kondisi korban semakin memburuk dan rumah sakit tetap tidak memberikan izin untuk dirujuk tanpa pembayaran yang diminta.

Baca Juga  Tanah Sah dan Harga Disepakati, Warga Ibarat Geram Pembayaran Lahan KEK Tak Kunjung Cair

“Ini sangat dilematis. Kami bernegosiasi agar korban bisa segera dirujuk terlebih dahulu, sementara kami terus mengumpulkan uang. Waktu yang dibutuhkan hanya sekitar setengah jam, namun perawatan terhambat,” kata Muli.

Muli juga menegaskan bahwa meskipun mereka akhirnya berhasil mengumpulkan uang yang diminta, perawatan korban tetap tertunda.

“Kami sangat kecewa dengan kebijakan pihak RSUD ZUS yang lebih mengutamakan materi dan tidak memberikan kebijakan kemanusiaan dalam situasi darurat seperti ini,” pungkasnya.

Baca Juga  PJS Gorontalo Desak Kapolda Usut Dugaan Tindakan Intimidasi terhadap Wartawan

Keluarga korban berharap ada evaluasi terhadap kebijakan rumah sakit yang mereka anggap tidak berpihak pada keselamatan pasien, terutama dalam kondisi darurat yang membutuhkan penanganan segera.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan, pihak RSUD ZUS belum dapat dihubungi untuk dimintai keterangan. Saat awak media mencoba menghubungi Direktur Rumah Sakit melalui telepon, tidak ada respon.

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :