“Kami berharap melalui sosialisasi ini dan bantuan PMT, angka stunting dapat menurun secara signifikan. Ini juga merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi, khususnya pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK),” ungkap Yulianita.
Ia juga menambahkan, stunting tidak hanya dipengaruhi oleh kurangnya gizi, tetapi juga oleh pola asuh yang kurang baik, rendahnya pemberian ASI eksklusif, serta buruknya akses air bersih dan sanitasi. Berdasarkan temuan kader posyandu, rendahnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pemenuhan gizi anak menjadi salah satu faktor utama yang harus diatasi.
Program ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, yang turut berperan dalam mendukung percepatan penanggulangan stunting di wilayah ini. Diharapkan, sinergi lintas sektor ini akan semakin memperkuat efektivitas program serta mempercepat pencapaian target penurunan stunting.
“Stunting adalah masalah yang memerlukan perhatian bersama. Kolaborasi ini kami harapkan dapat mewujudkan generasi yang lebih sehat dan berkualitas di masa depan,” tutup Yulianita.