Sri juga mengungkapkan bahwa ia sering harus meminta izin dari kampus untuk mengantar orang tuanya ke rumah sakit, berharap agar orang tuanya bisa segera diperiksa.
“Saya ingin tahu apa penyebab tangan orang tua saya sakit, tapi setiap kali datang ke sana, dokter tidak ada. Sudah mau habis bulan Desember, tapi dokternya selalu tidak ada,” keluhnya.
Kekecewaan ini memuncak ketika orang tua Sri mulai menyerah dengan keadaan.
“Sampai orang tua saya sudah bilang, nanti kalau sudah mati baru dokter datang. RS Multazam tidak bagus,” tandasnya.
Menanggapi keluhan tersebut, Direktur RS MULTAZAM, dr. Renny Ibrahim, saat dihubungi awak media ini memberikan klarifikasi. Menurut dr. Renny, pasien telah dilayani di poli Orthopaedi pada 25 November dan sudah menjalani kontrol sebanyak dua kali. Namun, pada tanggal 5 dan 9 Desember, dokter yang bertugas tidak dapat hadir karena sedang melakukan operasi besar di RSAS (Rumah Sakit Aloe Saboe), sehingga jadwal poli terpaksa dibatalkan.
“Pihak rumah sakit telah memberikan permintaan maaf secara langsung kepada Sri Hadiah melalui akun Facebooknya sebagai bentuk tanggung jawab dan perhatian terhadap keluhan yang disampaikan,” imbuh dr. Renny Ibrahim.