Gotimes.id, Tasikmalaya — Dalam upaya menekan angka pernikahan dini, Dr. Ratih Tedjasukmana dari Dinas Kesehatan Tasikmalaya membahas risiko pernikahan usia muda dalam seminar pelajar yang digelar di Aula Abu Bakar PP1 Rajapolah. Minggu (23-2).
Seminar ini diselenggarakan oleh Ikatan Pelajar Persis dan Ikatan Pelajar Putri Persis Kabupaten Tasikmalaya dengan mengusung tema “Iklim Ramah Sekolah Tanpa Bullying, Gangster, dan Free Sex.”
Dalam paparannya, Dr. Ratih menjelaskan bahwa pernikahan dini memiliki dampak serius terhadap kesehatan fisik dan mental remaja, serta dapat menghambat kelangsungan pendidikan mereka. Menurutnya, banyak remaja yang menikah sebelum waktunya belum memiliki kesiapan emosional dan fisik, sehingga berisiko mengalami komplikasi kehamilan dan gangguan psikologis.
Selain itu, pernikahan dini juga berdampak pada kesempatan pendidikan. Banyak remaja perempuan terpaksa berhenti sekolah setelah menikah, yang berimbas pada keterbatasan peluang masa depan mereka.
Dr. Ratih menekankan pentingnya edukasi serta kesadaran masyarakat dalam mencegah pernikahan dini. Ia juga mengajak berbagai pihak untuk memberikan dukungan kepada remaja agar mereka dapat mencapai potensi terbaiknya.
Seminar ini mendapat respons positif dari peserta, yang aktif berdiskusi dan berbagi pandangan mengenai isu-isu yang dihadapi remaja saat ini. Dengan adanya forum ini, diharapkan kesadaran akan dampak negatif pernikahan dini semakin meningkat dan lingkungan yang lebih mendukung bagi remaja dapat tercipta.
“Semoga melalui seminar ini, para remaja lebih memahami pentingnya menunda pernikahan hingga mereka benar-benar siap secara fisik, mental, dan finansial,” tutup Dr. Ratih.