Scroll untuk membaca artikel sob
Pasang Iklan
Headline

Minim Komunikasi dan Pembinaan, SMP Muhammadiyah 1 Gorontalo Dinilai Abaikan Tanggung Jawab terhadap Siswa

×

Minim Komunikasi dan Pembinaan, SMP Muhammadiyah 1 Gorontalo Dinilai Abaikan Tanggung Jawab terhadap Siswa

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi/AI
Ilustrasi/AI

“Kami undang orang tua untuk pendampingan. Tidak ada istilah tidak naik kelas, tapi capaian pembelajaran (CP) harus diselesaikan,” ujar Sarjan.

Namun klaim ini dibantah oleh Fajri. Ia menegaskan tidak pernah menerima pemberitahuan resmi apa pun terkait kesulitan belajar anaknya, baik dari wali kelas, guru BK, maupun pondok.

“Kalau memang sudah sering dikomunikasikan, mana buktinya? Tidak ada. Kami justru tahu semuanya ketika rapor mau dibagikan,” kata Fajri.

Baca Juga  Diduga Langgar Edaran Bupati, Warga Dulukapa Pasang Rumbai Merah Putih Dikeroyok Istri Kades

Sementara itu, pimpinan , Eko Setiawan, menyatakan bahwa siswi tersebut sebelumnya sudah mendapat SP2 akibat sejumlah pelanggaran, termasuk menyebar foto santri dan mencuri buku.

“Kami beri SP2. Secara aturan dia seharusnya sudah masuk SP3. Tapi kami tetap berikan ruang ,” kata Eko.

Namun pernyataan Eko justru memperkuat anggapan bahwa pihak pondok menyimpan catatan pelanggaran tanpa pernah mengabari orang tua secara rutin atau transparan.

Baca Juga  Dinilai Janggal, Warga Ulung Peliang Pertanyakan Realisasi Sejumlah Program dan Anggaran

“Kami hanya diberi SP saat kejadian dulu. Setelah itu tidak pernah ada laporan apa-apa. Tahu-tahu, semua ditumpuk jadi alasan untuk memberatkan anak kami,” ucap Fajri.

SMP 1 Boarding School yang terintegrasi dengan dikenal sebagai salah satu lembaga pendidikan unggulan berbasis asrama di . Namun kasus ini membuka catatan serius tentang lemahnya sistem pengawasan, , dan akuntabilitas lembaga terhadap siswa.

Baca Juga  Kapolsek Marisa Diduga Pungli Penambang PETI di Hulawa

Fajri berharap sebagai organisasi induk segera melakukan evaluasi terhadap tata kelola dan pondok.

“Kami akan menyurati pihak-pihak terkait agar ini tidak terulang. Jangan sampai hanya fokus pada nama besar, tapi gagal dalam mendidik dan membina,” tutupnnya

**Cek berita dan artikel terbaru kami dengan mengikuti saluran WhatsApp di :