Gotimes.id, Gorontalo – Jagung merupakan salah satu komoditas pangan strategis yang banyak dibudidayakan petani di Provinsi Gorontalo. Sebagai sumber karbohidrat utama selain padi dan gandum, jagung memiliki peran penting dalam mendukung ketahanan pangan nasional. Namun untuk mencapai hasil panen yang optimal, petani perlu memperhatikan berbagai faktor yang memengaruhi produktivitas.
Menjawab tantangan tersebut, Maxxi Agri hadir sebagai mitra strategis petani dalam mewujudkan sistem pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan. Melalui produk-produk unggulan dan layanan pendampingan teknis, Maxxi Agri berkomitmen mendampingi petani dari awal masa tanam hingga panen.
“Faktor-faktor seperti luas lahan, kualitas benih, penggunaan pupuk dan pestisida, serta dukungan iklim sangat menentukan keberhasilan budidaya jagung. Karena itu, kami hadir untuk memberikan solusi lengkap dan terintegrasi,” ungkap Ar. Rizki, Field Assistant Maxxi Agri wilayah Gorontalo Utara. Senin (19-5)
Solusi Lengkap di Setiap Tahapan Tanam
Pada masa awal tanam (0–8 hari setelah tanam/HST), ancaman gulma seperti tambelango (Eleusine indica) mulai muncul dan dapat mengganggu pertumbuhan bibit jagung. Maxxi Agri menyediakan herbisida berbahan aktif Parakuat dan Glifosat seperti Sprinter 150 SL dan Maxxfosate 490 SL. Untuk jenis gulma yang kebal terhadap kedua bahan aktif tersebut, Maxxi Agri menawarkan herbisida sistemik berbahan Amonium Glufosinat seperti Bufos 150 SL, Glubest 200 SL, dan InstaMAX 240 SL.
Memasuki masa pertumbuhan (8–15 HST), gulma dan serangan hama seperti ulat grayak (FAW) mulai meningkat. Petani dianjurkan menggunakan herbisida seperti Jagungklin 500/50SC dan NoGulma, serta insektisida Forrester 550/20EC yang dipadukan dengan bioaktivator Aktiv untuk menjaga kekuatan tanaman.
