Berdasarkan luasan tersebut, produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% (JPK KA 14%) pada Mei 2025 diperkirakan mencapai 980 ribu ton—turun 9,01% dibandingkan Mei 2024.
Untuk periode Juni hingga Agustus 2025, potensi produksi JPK KA 14% diperkirakan sebesar 3,85 juta ton, atau menurun 1,98% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Meski begitu, BPS menyampaikan bahwa total produksi jagung pipilan kering sepanjang Januari hingga Agustus 2025 tetap diprediksi meningkat, yakni mencapai 10,84 juta ton, naik 8,16% dibandingkan tahun sebelumnya.
Penurunan produksi jagung di sejumlah bulan ini dapat menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah, yang sebelumnya menyatakan optimisme untuk tidak melakukan impor jagung pada tahun 2026 mendatang.