Bagi masyarakat yang hendak memiliki hewan ternak yang akan dikurbankan, kata Franky, silakan melapor ke pihaknya agar sebelum dilakukan penyembelihan dapat dilakukan pemeriksaan untuk mengetahui kondisi kesehatan hewan ternak tersebut.
“Tim tidak hanya memeriksa awal, namun ikut memantau sampai usai disembelih untuk memastikan kondisi daging dan juga organ lain dari hewan kurban tersebut,” tegasnya.
Selain itu, Franky juga mengimbau kepada masyarakat yang hendak berkurban agar tetap selektif dalam membeli maupun memilih hewan kurban. Mulai dari kondisi fisik, seperti hidung hewan kurban lembap atau berair, matanya dalam kondisi cerah (bening), kemudian hewan tersebut memiliki kaki yang tidak bengkok, memiliki kulit yang tidak rontok saat diusap. Serta, jika hewan kurban itu jantan, bisa dilihat juga keadaan alat kelaminnya masih sehat.
“Untuk betina, bisa dilihat dari bagian belakang ekor yang dalam kondisi bersih. Jika kotor, dikhawatirkan hewan tersebut sedang mencret atau terkena penyakit,” ujarnya.
Pada dasarnya, kata Franky, pihaknya berusaha semaksimal mungkin untuk melaksanakan pengawasan agar hewan kurban memenuhi standar.