Gotimes.id – Dalam upaya mengurangi potensi korupsi di berbagai tingkatan pemerintahan, Penjabat (Pj) Gubernur Gorontalo Rudy Salahuddin menekankan pentingnya langkah pencegahan. Pesan ini ia sampaikan pada puncak peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2024 yang berlangsung di Grand Palace Convention Center (GPCC), Kota Gorontalo, Selasa (3-11).
“Banyaknya kasus tindak pidana korupsi yang melibatkan kepala daerah menjadi cerminan bahwa alokasi anggaran yang besar dapat menyebabkan korupsi lahan. Oleh karena itu, Pemprov harus terus melakukan upaya pencegahan, baik melalui penegakan lembaga pengawas, pembersihan adanya pungutan pembohong, maupun melalui pendidikan antikorupsi dengan penyuluhan dan sebagainya,” ujar Rudy.
Rudy menyoroti pentingnya sistem pengelolaan keuangan yang lebih transparan melalui metode pembayaran non-tunai untuk APBD, serta penerapan digitalisasi dalam pengadaan barang dan jasa.
“Saat ini alhamdulilah kita di Pemprov juga selalu memperbaiki sistem yang ada untuk memperkecil peluang terjadinya korupsi. Salah satunya adalah dengan sistem E-Procurement dan E-Purchashing,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi regulasi-regulasi pencegahan korupsi yang telah diterapkan Pemprov Gorontalo, termasuk upaya pengendalian gratifikasi dalam berbagai kegiatan pemerintahan, seperti penerimaan raport siswa dan penerimaan peserta didik baru.
“Menurut saya dengan berbagai regulasi yang dibuat untuk mencegah terjadinya korupsi, upaya Pemprov ini sudah cukup baik. Bahkan berkat berbagai cara yang telah dilakukan ini, Gorontalo telah meraih predikat B selama lima tahun berturut-turut dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Ini sudah bagus, hanya saja kita perlu berusaha lebih baik lagi,” imbuhnya.
Sebagai penutup, Rudy berharap peringatan Hakordia 2024 ini dapat menjadi momen untuk memperkuat komitmen semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, dalam menjaga integritas serta membangun tata kelola pemerintahan yang bersih dan berintegritas.