Kebijakan Luar Negeri Berani Trump
Dalam urusan luar negeri, Trump memiliki pendekatan yang disebut sebagai “transaksional”. Ia membangun hubungan dengan berbagai pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un. Langkah diplomasi tingkat tinggi dengan Kim Jong Un menciptakan sejarah tersendiri saat Trump menjadi presiden AS pertama yang bertemu langsung dengan pemimpin Korea Utara dalam upaya denuklirisasi.
Masa Jabatan Penuh Kontroversi
Selama masa jabatannya, Trump menghadapi dua kali proses pemakzulan oleh DPR Amerika Serikat. Pertama pada 2019, terkait tuduhan penyalahgunaan kekuasaan yang melibatkan Ukraina, dan kedua pada 2021 atas tuduhan menghasut kerusuhan di Capitol. Meski demikian, Trump berhasil lolos dari dakwaan di Senat dalam kedua pemakzulan tersebut.
Setelah meninggalkan jabatannya pada 2021, Trump kembali menjadi sorotan karena didakwa dalam berbagai kasus hukum, termasuk tuduhan penggagalan pemilu 2020 dan penyalahgunaan dokumen rahasia negara.
Kehidupan Pribadi dan Pengaruh Politik yang Tetap Kuat
Dalam kehidupan pribadinya, Trump telah menikah tiga kali dan kini bersama Melania Trump, dengan siapa ia memiliki seorang putra, Barron. Trump juga memiliki empat anak dewasa dari pernikahan sebelumnya yang ikut terlibat dalam aktivitas politik dan bisnis keluarga. Meski telah meninggalkan Gedung Putih pada 2021, Trump tetap menjadi figur sentral dalam Partai Republik dan mendapat dukungan kuat dari banyak pendukungnya.
Kemenangan Trump pada Pilpres 2024 ini menandai babak baru dalam politik Amerika Serikat, di mana ia akan kembali menerapkan visi dan kebijakannya. Dukungan kuat dari pendukungnya menunjukkan bahwa pengaruhnya dalam lanskap politik Amerika Serikat masih sangat besar, sementara ia menghadapi tantangan baru dalam membangun kembali Amerika sesuai dengan janjinya.