Pengakuan itu menjadi penegasan bahwa keterbatasan fiskal daerah telah menahan banyak rencana pembangunan di tingkat desa. Evlin menyebut kondisi ini bukan hanya terjadi pada dirinya, tetapi juga dialami semua anggota DPRD. Pokok pikiran (pokir) mereka pun ikut terpangkas.
Meski begitu, ia meminta warga tetap optimistis. Menurutnya, pembahasan anggaran tahun 2026 membuka peluang baru bagi sejumlah usulan yang dianggap prioritas.
“Melalui pembahasan anggaran 2026, insya Allah beberapa aspirasi bisa mulai direalisasikan,” kata Evlin.
Sebagai Ketua Fraksi Hanura, ia menegaskan fraksinya akan mendorong agar pokir DPRD mendapat porsi yang memungkinkan realisasi usulan masyarakat.
“Saya bersama fraksi Hanura mendorong di Badan Anggaran agar kebutuhan masyarakat tetap masuk prioritas. Insya Allah 2026 tetap ada realisasi, meskipun bertahap.” imbuhnya.













