Tak hanya jalan, kerusakan juga terjadi pada talud pantai sepanjang sekitar 120 meter di ujung kampung. Talud tersebut sudah lama rusak dan bahkan menyebabkan sebagian warga memilih pindah ke tempat yang lebih aman.
“Kerusakan ini juga sudah kami sampaikan ke pemerintah daerah. Pernah pihak balai sungai datang untuk meninjau, tetapi sampai saat ini belum ada tindak lanjut,” kata Samsuri.
Ia menduga sulitnya akses transportasi masuk ke desa menjadi salah satu kendala lambatnya penanganan. Namun demikian, ia tetap berharap agar pemerintah kabupaten maupun provinsi tidak menutup mata terhadap kondisi infrastruktur yang sangat dibutuhkan warga.
“Kami mohon agar pembangunan jalan dan talud pantai ini dapat menjadi perhatian serius, karena menyangkut keselamatan dan kenyamanan masyarakat Talawid,” tutupnya.